SOP cara menggunakan Labu Ukur
SOP PADA LABU UKUR
1. Pengoperasian Labu Ukur
Prinsip kerja: Labu ukur
memiliki ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan
secara teliti.
Proses penggunaan labu ukur:
Labu Ukur
adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan
biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas
leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat
tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai
sampel dengan menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak
berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher
labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang
menyentuh leher labu (meniskus berada di atas garis leher).
salah satu kegunaan labu ukur adalah
untuk pengenceran, berikut langkah kerjanya:
a.
Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam labu
ukur
b.
Di tambahkan air suling
c.
Campuran digoyang melingkar untuk melarutkan
zat terlarut
d.
Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet
tetes untuk menambahkan air dengan hati-hati sampai volume cairan tepat
berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu
e.
Labu disumbat dan kemudian dikocok agar
larutan seragam.
2. Pemeliharaan Labu Ukur
a.
Cara pembersihan
Cara membersihkan peralatan gelas merupakan
bagian dari cara kerja yang baik di dalam suatu laboratorium. Dalam suatu
analisa tidak dapat dipungkiri bahwa kesalahan dalam pengambilan sampel dengan
menggunakan peralatan gelas tersebut (labu ukur, pipet volume, gelas ukur, dsb)
mengakibatkan terjadinya perbedaan hasil analisa. Peralatan gelas yang saya
sebutkan tersebut diatas memang dalam pembeliannya sudah disertakan sertifikat
kalibrasi yang menyatakan toleransi dari alat ukur tersebut. Tetapi
sangat dimungkinkan didalam penggunaanya untuk suatu analisa peralatan gelas
tersebut terdapat kotoran entah itu berasal dari sampel atau lingkungan (debu
atau kotoran lainnya), pemanasan yang dilakukan pada saat pengeringan dari alat
tersebut yang menyebabkan toleransi dari peralatan gelas tersebut berubah tidak
sesuai dengan spesifikasinya.
Pembersihan alat gelas inipun sangat
disarankan dilakukan sebelum dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur volume
tersebut, sehingga dapat dihindari hasil kalibrasi yang out of spesification
dari toleransi alat gelas tersebut.
Berikut ini adalah prosedur sederhana tentang
bagaimana cara membersihkan peralatan gelas:
Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat
peralatan gelas yang paling umum kita kenal adalah borosilikat. Peralatan gelas
dari bahan ini lebih lama mempertahankan status kalibrasinya asalkan tidak
digunakan untuk bahan hot phosporic acid, hot alkalis, hydrocloric acid serta
dipanaskan pada suhu lebih dari 150 derajat celcius. Bahan tersebut tentunya
lebih unggul dari peralatan gelas yang terbuat dari soda lime yang akan frosted
seiring dengan berjalannya waktu.
Karena sifat yang tidak tahan terhadap basa
kuat maka pembersihan peratan gelas disarankan menggunakan deterjen dengan
konsentrasi tidak lebih dari 2%.
Jika peralatan gelas tersebut kita gunakan
untuk analisa lemak maka dalam pembersihannya dapat menggunakan pelarut organik
(dibilas dan direndam) kemudian pada tahap akhir baru direndam dengan
menggunakan air.
Pada saat pembersihan sangat disarankan
menggunakan busa atau sikat plasik yang halus sehingga tidak merusak peralatan
gelas tersebut.
Metode yang disebutkan di atas merupakan metode yang umum mengenai
cara membersihkan peralatan gelas, meskipun ada beberapa metode khusus yang
digunakan untuk membersihkan peralatan gelas misalnya dengan campuran hidrogen
peroxida 3 % dan asam sulfat 3% (untuk kotoran yang berasal dari noda
permanganat), dengan menggunakan larutan HCl 50 % (untuk kotoran berupa noda
besi), dengan menggunakan larutan asam kromat (untuk kotoran yang berasal dari
noda lemak).
Setelah dilakukan pembersihan melalui
langkah diatas maka perlu dilakukan pengeringan.Rak peniris merupakan alat
bantu yang paling baik digunakan dalam proses pengeringan. Jika ternyata harus
menggunakan pemanasan pastikan bahwa suhu oven pengering yang digunakan tidak
melebihi dari 60 derajat celsius.
b.
Cara penyimpanan labu ukur
Prinsip yang
perlu diperhatikan dalam penyimpanan labu di laboratorium :
·
Aman
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
·
Mudah
dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
·
Mudah diambil
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
3. Pemeriksaan Labu Ukur
Peralatan kimia dapat rusak
walaupun tidak digunakan.
Kerusakan alat kimia disebabkan oleh beberapafaktor baik internal maupun
eksternal.Faktor–faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada alat adalah:
a.
Udara
b.
Cairan: air, asam, basa
c.
Panas/temperatur tinggi
d.
Mekanik
e.
Sinar/cahaya
f.
Api
1)
Adanya bahan bakar
2)
Adanya panas yang cukup tinggi
yang dapat mengubah bahan bakar dapat terbakar (mencapai titik bakar)
3)
Adanya oksigen
g.
Sifat bahan kimia
4. Kalibrasi Labu
Ukur
Prosedur :
·
Timbang labu ukur yang sudah
bersih dan kering, misal beratnya A gram.
·
Isi labu ukur tersebut dengan air murni yang
sudah diukur suhunya sampai tanda batas, kemudian timbang kembali, misal
beratnya B gram.
·
Ukur temperatur air, temperatur
udara, dan tekanan udara.
Perhitungan :
Baca faktor koreksi untuk
volum labu ukur pada suhu air terukur misalnya x gram
Baca faktor koreksi untuk
tekanan udara terukur, misalnya y gram.
Volume labu ukur = (A-B+ x)- y = Z mL
5. Uji Fungsi Kerja Labu Ukur
·
Jenis / tipe peralatan volumetrik
yang akan diuji.
Peralatan volumetrik yang digunakan untuk mengukur volume
yang tepat, tetapi tidak memiliki
sertifikat pengukuhan / penegasan atau spesifikasi yang dijinkan yang
disediakan oleh pabrik (seperti BRAND) atau yang setingkat, harus diuji untuk
penegasan.
·
Frekuensi
Alat-alat tersebut diatas harus diuji untuk penegasan,
dilakukan oleh petugas laboratorium sebelum alat tersebut digunakan untuk
pertama kalinya.
·
Cara kerja
Dalam melakukan uji penegasan gunakan air bebas mineral
atau aquadest dengan temperatur 20 ± 20°C , yang diisikan kedalam alat yang akan diuji dan telah ditimbang
sampai volume sesuai dengan yang ditinjukkan atau mencapai tanda “tentukan
berat alat yang sudah terisi dengan neraca analitik dan hitung berat air atau
aquadest yang diisikan cari densitas air yang sesuai dengan temperatur ( 1 g/ml
untuk 20°C).
Cara kerja ini dapat dimodifikasi dengan
menggunakan pelarut organik, (seperti etanol, sikloheksan) sebagai pengganti
air atau aquadest, untuk kalibrasi dengan mempertimbangkan densitas
masing-masing pelarut. Pada setiap pengujian, lakukan minimum 5 kali pengujian
secara individu, untuk menentukan nilai rata-rata atau penyimpangan baku
(standard deviation).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar